Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia ini telah memaksa kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring di rumah. Instruksi menteri pendidikan terkait dengan hal ini sudah cukup jelas sehingga baik para siswa dan para guru harus memanfaatkan TIK sebaik-baiknya agar kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap terus berjalan sampai pandemic Covid-19 berakhir. Sementara kondisi yang terjadi saat ini menunjukkan hal yang kontras, di mana masih banyak guru-guru belum menguasai teknologi TIK, yang mengakibatkan para siswa kesulitan dalam mendapat dan menangkap materi ajar yang disampaikan dalam kegitan belajar mengajar secara daring pada saat ini.
Atas dasar itulah, tim PKM yang terdiri dari dosen program studi Desain Komunikasi Visual yang mempunyai keilmuan berbasis komunikasi visual bersama dengan pihak SMPK Baptis selaku masyarakat sasar dan mitra merumuskan ide untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana merancang dan membuat materi ajar yang menarik menggunakan aplikasi atau software yang ada dalam membantu kegiatan belajar mengajar secara daring. Kegiatan workshop pelatihan ini dapat membantu salah satu program pendidikan pemerintah kota Bandung untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme, serta turut mendukung program Kemendikbud dalam menghadapi situasi pandemic Covid-19 ini.
Menurut pakar pendidikan, Drs. M. Dalyono, keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswanya. Menurutnya, perkembangan kemampuan siswa dalam menerima pengajaran sangat bergantung pada kualitas guru, metode pengajaran dan kesesuaian kurikulum disamping faktor eksternal lain seperti jumlah murid, jumlah ketersediaan tenaga guru, kelengkapan serta tata tertib sekolah (Dalyono, 1997). Sementara kondisi yang terjadi saat ini menunjukkan hal yang kontras, di mana masih banyak guru-guru belum menguasai teknologi TIK, yang mengakibatkan para siswa kesulitan dalam mendapat dan menangkap materi ajar yang disampaikan dalam kegitan belajar mengajar secara daring pada saat ini.
Berdasarkan usulan dan permintaan dari pihak SMPK Baptis, maka tim PKM mencoba membagikan pada masyarakat sasar dalam hal ini adalah para guru di sana bagaimana membuat materi ajar yang menarik secara visual agar para siswa tetap bisa mengakses materi ajar.
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat sasar adalah, masih banyaknya jumlah tenaga pengajar yang masih menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan materi ajarnya, sehingga masih ditemukan sejumlah siswa yang merasa bosan dan juga tidak terlalu memperhatikan materi pelajaran terutama di masa belajar di rumah secara daring sebagai akibat pandemic Covid-19. Para siswa yang merupakan generasi Z membutuhkan komunikasi yang cepat ditangkap oleh indera optik mereka dalam waktu yang singkat, sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi dalam bentuk gawai yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Menurut sebuah penelitian di Jepang, 80% informasi bisa langsung diserap oleh mata, oleh karena itu pendekatan Bahasa visual sangat dirasa mampu untuk menjawab permasalahan yang dihadapi.
Solusi dari permasalahan yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya adalah memberikan pelatihan bagi para guru tentang bagaimana memanfaatkan software dan aplikasi yang ada secara maksimal. Masih banyak tenaga pengajar, terutama di SMPK Baptis belum menguasai perangkat lunak Microsfot Office secara maksimal, padahal di dalam-nya terdapat banyak sekali fungsi –fungsi yang bisa digunakan dalam membuat visualisasi materi ajar menjadi lebih baik; dan mudah dintegrasikan ke dalam aplikasi Google Classroom yang digunakan sebagai media pembelajaran daring di SMPK Baptis
Bentuk pengabdian masyarakat dilangsungkan dalam bentuk workshop dan pelatihan langsung pada guru-guru. Pelaksanaan dilakukan di lingkungan sekolah Baptis jalan Wastu Kencana No. 40 pada tanggal. Walaupun dilakukan secara onsite, pelatihan ini dilakukan dengan tetap mentaati protokol kesehatan.
Materi pelatihan adalah pembuatan standar materi ajar dalam menghadapi pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Software yang digunakan adalah Ms-Power Point 2010 [standar minimal], aplikasi Google Classroom dan video editor, OBS Studio yang bisa diunduh secara gratis oleh guru-guru.
Karena pelatihan dilakukan dengan mentaati protocol kesehatan, maka materi awal disampaikan dalam bentuk video dan dibagikan melalui WA Group yang dimiliki oleh guru-guru SMPK Baptis, sehingga pelatihan secara onsite bisa dilakukan dengan mempersingkat waktu. Pelatihan dilakukan dari pukul 09:00 -11:30 WIB. Adapun materi yang dibagikan melalui video adalah pembuatan presentasi Video Pembelajaran menggunakan OBS Studio
Selain materi dalam bentuk video, tim Pengabdian masyarakat juga membuat modul materi tutorial pembuatan konten video pembelajaran menggunakan OBS studio dalam bentuk softcopy yang juga dibagikan secara daring melalui Whatsapp Group. Modul materi dibuat dalam format PDF sehingga mudah disimpan di dalam ponsel dan gawai milik para guru agar mudah untuk dibuka kembali apabila memerlukan.
Secara umum pelatihan ini berlangsung dengan lancar dan sangat baik, terutama karena para guru di civitas akademik SMPK Baptis sering menerima program pelatihan semacam ini sebagai masyarakat sasar tim Pengabdian Masyarakat dari program studi Desain Komunikasi Visual.
Karena penerapan protokol kesehatan di masa pandemi, mengakibatkan waktu untuk pelatihan ini tidak bisa dilangsungkan dengan durasi waktu yang cukup panjang, sehingga membuat para guru merasa bahwa pelatihan ini masih kurang, dan mengharapkan keberlanjutan dari pelatihan in dengan materi yang sama; terutama sekali dalam mempersiapkan materi ajar dalam pembelajaran secara daring di masa pandemic seperti sekarang ini